Produksi kopi di wilayah Kabupaten Paniai, Deiyai, dan Dogiyai telah lama menjadi kebanggaan di Bumi Cendrawasih, bahkan hasilnya sudah menembus pasar internasional. Meski begitu, tren produksi kopi Papua Tengah di tiga kabupaten tersebut menunjukkan penurunan, mendorong Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Tengah untuk segera mengambil langkah strategis guna mengembalikan kejayaan kopi lokal.
Menurut Sekretaris Dinas tersebut, Ermambo Rumaropen, peningkatan kopi unggulan Papua membutuhkan kolaborasi dari dinas terkait di setiap kabupaten. Ia menekankan pentingnya pendampingan kepada para petani kopi, pemberian bantuan peralatan modern, dan pasokan bibit unggul sebagai upaya mendongkrak pengembangan kopi lokal. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, tetapi juga menjaga mutu hasil panen, sehingga kualitas kopi Papua tetap optimal untuk bersaing di pasar domestik dan internasional.
Ermambo Rumaropen menyatakan, "Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak di kabupaten penghasil kopi agar produksi tetap menunjukkan tren positif." Upaya sinergis ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mempertahankan reputasi kopi Papua yang selama ini dikenal sebagai komoditas andalan di berbagai daerah.
Lebih jauh, pihak dinas berharap agar potensi kopi tidak hanya dikembangkan di wilayah tradisional, melainkan juga di daerah-daerah potensial lainnya, seperti Distrik Uwapa di Kabupaten Nabire. Dengan menggandeng para petani dan stakeholder lokal, diharapkan provinsi ini mampu menghasilkan kopi Papua yang dapat diekspor dalam jumlah besar dan berkualitas tinggi, sehingga membawa dampak ekonomi positif bagi seluruh masyarakat.
